nusakini.com--Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo kembali menekan pentingnya perencanaan program yang fokus dan hasilnya. Jangan sampai program yang disusun di tahun anggaran 2018, tidak fokus, sehingga anggaran sia-sia saja. Tjahjo mengatakan itu saat memberi kata sambutan di acara pelantikan sejumlah pejabat eselon II dan III di gedung Sasana Bhakti Praja Kementerian Dalam Negeri di Jakarta, Rabu (3/1). 

"Perencanaan program tahun anggaran 2018 baik di Kemendagri maupun BNPP (Badan Nasional Pengelola Perbatasan) akan ada pengadaan ulang. Supaya lebih fokus intinya. Kemudian output dari program yang dilaksanakan itu ada hasil atau manfaat atau tidak," kata Tjahjo. 

• Mentan SYL Silaturrahmi ke Menpan RB Tjahjo Kumolo
• Pakde Karwo Bersyukur Mengabdikan Diri di Jatim
• Mendagri : Perencanaan Pembangunan Pusat dan Daerah Harus Sinkron Dengan Janji Kampanye
• Mendagri: Demokrasi Harus Berlandaskan Etika dan Budaya Masyarakat Indonesia
• Mendagri Dukung Langkah KPU, Bawaslu dan Bareskrim Usut Tuntas Pembuat dan Penyebar Berita Hoax

Tjahjo juga mengingat, Presiden Jokowi selalu mengecek pelaksanaan program kementerian. Seperti kemarin, ada kementerian yang disorot kepala negara, karena programnya tidak fokus dan tidak jelas hasilnya. Tjahjo bersyukur, kementerian yang disorot Presiden bukan Kemendagri. Tapi, ia perlu mengingatkan pentingnya program yang fokus dan berbasis pada hasil. 

"Sehingga yang kemarin Bapak Presiden menyampaikan, beliau mengecek, untung bukan Kemendagri ya. Ada Kementerian lain ini misal alokasi anggarannya 5 miliar. Fokusnya untuk program 5 miliar itu ternyata hanya 1 miliar, yang 4 miliar untuk biaya rapat-rapat, untuk koordinasi, untuk pembeliaan ATK dan sebagainya, ini kan enggak imbang," tutur Tjahjo. 

Ia minta, hal seperti jangan sampai terjadi di Kemendagri. Program yang disusun setiap komponen di kementeriannya harus fokus. Jangan terlalu banyak rapat. Dan, ia minta semua eselon I dan II untuk benar-benar mempelajari Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA-K/L). 

"Fokusnya apa, jelas dihasilnya dan ini walaupun sudah di putuskan untuk terus diupdate dalam rangka persiapan penyusun tahun anggaran 2019. Harus dibuat lebih rasional untuk menyakinkan Bapennas dan meyakinkan Kementerian Keuangan kita," ujar Tjahjo.(p/ab)